Propaganda merupakan bentuk pengaruh-pengaruh tertentu dari suatu pihak kepada orang lain untuk mengarahkan mereka sesuai dengan tujuan-tujuan tertentu. Propanganda itu adalah suatu tekhnik, cara atau usaha yang sistematis serta sungguh-sungguh dipikirkan secara mendalam dimana tekhnik atau cara/usaha ini dilakukan baik oleh seseorang maupun sekelompok orang untuk mempengaruhi pendapat atau sikap orang lains atau kelompok lain. Propaganda adalah semua seni sebagai penyebaran dan meyakinkan suatu kepercayaan, khususnya suatu kepercayaan agama atau politik. Propaganda timbul dari kalimat sacra congregatio de propaganda fideatau dari kata Congregatio de propaganda fide atau Congregation for the Propagandation of Faith tahun 1622 ketika Paul Grogelius ke 15 mendirika organisasi yang bertujuan mengembangkan dan mengembangkannya agama katolilk Roma di Italia dan Negara lain. Para proses propaganda yang dilakukan oleh “Media Indonesia” ini media yang digunakan tentunya adalah koran atau media cetak, karena pada dasarnya “Media Indonesia” bergerak dalam dunia media cetak. Pada teori propaganda ini, media dilihat sebagai agen yang mempropagandakan nilai-nilai tertentu untuk didesakkan kepada publik, tidak lagi mempunyai independensi karena media menjadi milik pribadi dan penyesoran tak berjalan dengan sesuai. Mereka menciptakan persepsi bahwa sang propagandis memiliki keahlian, dapat dipercaya, memiliki otoritas, sehingga sasaran menganggap bahwa komunikator memiliki kredibilitas. Menurut Anwar Arifin (Heryanto, 2015), representasi bias berbentuk lisan, tulisan, gambar, atau musik, sehingga periklanan, dan publisitas ada di dalam wilayah propaganda. Propaganda ini berlangsung lebih banyak di antara keanggotaan kelompok ketimbang dari pemimpin kepada kelompok. Menggunakan cara sistematis prosedural dan perencanaan. Introduction The Propaganda model of media control was introduced by Edward. Propaganda kelabu, adalah propaganda yang dilakukan oleh kelompok yang tidak jelas. buku dari anwar rifai (komunikasipolitik), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tak terbayangkan bagaimana hancurnya kehidupan mereka akibat Lumpur panas yang yang menenggelamkan rumah-rumah dan tempat kerja mereka. Namun jauh dari itu, pasti setiap masalah tidak selalu general ditujukan kepada seluruh pihak, pasti ada pihak yang dikhususkan. Mendadak ribuan orang terpaksa mengungsi jauh dari tempat tinggalnya. Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, dan perilaku individu/kelompok, dengan teknik-teknik memengaruhi. Ketiga, unsur media yang digunakan (In Wich Channel).
Semisal, melalui analisis teks media, analisis framing dan yang lainnya. Dari foto berita yang dimuat bersamaan dengan tulisan itu maka, kita bisa melihat bagaiman situasi yang terjadi pada korban Lumpur Lapindo. Propaganda Horizontal. (Seperti yang di kutip oleh Werner J. Severin –Jamesa W Tankard ,Jr. Teori Komunikasi, dalam Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, Terapan di Dalam Media Massa.).
Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in: You are commenting using your WordPress.com account. Paul Joseph Goebbels lahir pada tanggal 29 Oktober 1897, dia merupakan Menteri Penerangan dan Propaganda Nazi dibawah kekuasaan Adolf Hitler. Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang yang ahli dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial. Tebang pilih (Card stacking) adalah suatu teknik pemilihan fakta dan data untuk membangun kasus dimana yang terlihat hanya satu sisi suatu isyu saja, sementara fakta yang lain tidak diperlihatkan. Propaganda telah berkembang dalam perang psikologis di mana propaganda menemukan ekstensinya. Dari tulisan “Media Indonesia” di atas jelasnya sungguh besar efek yang ditimbulkan oleh kinerja pemerintah yang setengah hati sehingga menganaktirikan korban lapindo. Begitu juga dengan propaganda yang dilakukan oleh “Media Indonesia” juga. Dengan berbagai macam teknis, setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara harus mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial. Para propagandis mengakui desas-desus atau rumor memiliki kekuatan destruktif. Propaganda ini berusaha agar orang-orang bersedia memberikan pengorbanan yang besar bagi tujuan yang langsung, mengorbankan jiwa mereka dalam usaha mewujudkan cita-cita.
Bogor: Ghalia Indonesia. Propagandis mencoba untuk mengarahkan opini publik untuk mengubah tindakan dan harapan dari target individu. Semakin tinggi posisi atau status seseorang di tengah masyarakat, maka akan semakin mampu melakukan persuasi. Mengacu pada unsur yang keempat ini, sebenarnya berdasarkan analisis saya maka yang dituju oleh propaganda “Media Indonesia” adalah seluruh pihak. Sebab pada dasarnya formula yang ditawarkan oleh Lasswell mampu menganalisis lebih dalam hal-hal yang terkait dengan kegiatan propaganda. Pada dasarnya situasi yang terjadi pada saat bersamaan terlihat damai dan terkendali, walaupun gelombang protes disertai emosi dan histeria kerap menghiasi aksi protes dan unjuk rasa korban Lumpur Lapindo tersebut.